FILSAFAT Secara etimologis filsafat memiliki pengartian dengan kata falsafah dalam bahasa arab atau kata philosophy dalam bahasa Inggris. kata” tersebut, semuanya berasal dari kata latin philosophia, Philosophia berasal dari bahasa Yunani, yakni philo (mencintai atau cinta ) dan sophia (kebijaksanaan atau ketrampilan) Dengan demikian, kata filsafat secara etimologi diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan.
membahas
terkait pengatar filsafat, penulis disini mengacu pada buku pengantar
filsafat karya louis o. kattsoff. Buku tersebut merupakan bacaan
pengantar filsafat yang sangat rekomended untuk di baca dan di
pelajari, karena menjabarkan terkait dengan pengantar filsafat yang
sangat dasar. namun buku tersebut menggunakan bahasa sulit untuk di
pahami, sehingga pembaca harus membaca secara saksama dan perlahan
agar kita bisa memahami setiap kata yang ditulis. belajar filsafat
bisa di dekati sebagai ilmu pengetahuan, tetapi melalui buku tersebut
kita juga bisa belajar untuk berfilsafat.
filsuf
adalah orang yang berfilsafat, namun seorang filsuf belum tentu dia
alhi filsafat atau memahami sejarah filsafat . Begitu pula dengan
alhi filsafat , belum tentu dia adalah seorang filsuf, meskipun paham
terkait sejarah filsafat, seorang ahli filsafat belum tentu dia bisa
berfikir secara filosofis. Namun tidak menutup kemungkinan ada
seorang alhi filsafat yang juga bisa berfikir secara filosofis atau
seorang filsuf
Kata
“manusia” atau homo dalam bahasa Latin berasal dari kata
humanus yang berarti terpelajar. Kata “manusia” dalam
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta “manu”
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal
budi.Karena berakal budi manusia disebut dalam bahasa latin sebagai
homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi atau dengan kata lain manusia
adalah hewan yang rasional. manusia mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi, belajar dari
pengalaman hidup sehari-hari. perbedaan manusia dengan binatang
adalah manusia bisa menjadikan dirinya sebagai subjek dan objek,
seorang manusia bisa mengerti dirinya adalah seorang manusia namun
tidak untuk binatang, contoh seekor kucing dia tidak mengetahui bahwa
dirinya adalah seorang kucing.
Yang-Ada
Istilah
yang paling umum. istilah ‘yang-ada’ memiliki bermacam makna.
Sebagian orang menjumbuhkanya dengan dua istilah yang lain – esensi
dan eksistensi.
Sesuatu
apapun halnya bersifat ‘yang ada’. Atau singkatnya, barang
sesuatu itu ’ada’. istilah ini diterapkan kepada segala sesuatu,
hakikat dan sejenisnya
sesuatu
yang bereksistensi, misalnya bangku, pertama-tama harus memiliki
sifat ada sebelum dapat bereksistensi, karena segala sesuatu apapun
halnya bersifat ‘yang ada’, demikian pula hal lain misalnya
pikiran dan perasaan yang tidak dapat dikatakan bereksistensi,
dikatakan ‘ada’ atau bersifat ‘yang ada’, dengan kata lain,
‘yang ada’ merupakan predikat yang paling umum serta paling
sederhana diantara semua predikat.
Yang
tiada merupakan istilah yang tidak mengandung makna dan tidak
menunjuk kepada apapun. memikirkan istilah ‘yang tiada’ berati
memberikan sifat ‘yang ada’ kepada istilahnya , tetapi tidak
memberikan sifat ‘yang ada’ kepada sesuatu yang dianggap ditunjuk
oleh istilah tersebut
berdasarkan
pemaparan diatas dan berdasarkan hasil perenungan bersama-sama,
yang-ada ialah istilah yang paling umum. “ Barang sesuatu
itu ada, atau sesuatu apapun halnya bersifat ada”. “Sesuatu yang
bereksistensi memiliki sifat ada, karena segala sesuatu memiliki
sifat ada”, itu merupakan hal yang harus dipegang atau sebagai
bekal sebelum melanjutkan ke term selanjutnya.
Yang-Nyata
‘Yang
nyata’ sebagai yang dapat dipercaya. Segala sesuatu mepunyai
sifat yang ada, namun tidak semua hal bersifat nyata atau merupakan
kenyataan, karena ada sesuatu yang tidak nyata, meski begitu yang
nyata maupun tidak, keduanya memiliki sifat ‘yang ada’. impian
tentang wanita berambut pirang yang cantik. Sebagai impian, impian
tersebut nyata. Dalam arti, impian tersebut adalah impian yang nyata
atau benar dan bukan rekan belaka. sedangkan wanita berambut pirang
yang kita impikan itu tidak nyata, yakni ia hanya terdapat dalam
impian dan tidak sungguh sungguh ada
kenyataan
didefinisikan sebagai tangkapan yang dapat dipercaya yang dilawankan
dengan apa yang ditangkap dalam impian atau khayalan tersebut.
istilah ‘kenyataan’ seperti yang dimaksud disini tidak boleh
dijumbuhkan dengan eksistensi, meskipun ada orang yang
menjumbuhkannya demikian. Seseorang melihat gajah-gajah yang
berwarna merah jambu, adalah ‘melihat’ sesuatu yang tidak nyata,
namun khayalan tersebut merupakan khayalan yang nyata. namun itu
mempunyai sifat yang ada meskipun pada kenyataanya itu tidak nyata
yang-nyata mempunyai sifat yang-ada, tetapi sesuatu
yang-ada tidak harus bersifat yang nyata, karena ada sesuatu yang
tidak nyata. kenyataan ialah sesuatu yang ditangkap dalam tangkapan
yang dapat dipercaya atau segala sesuatu yang tidak berada dalam
pikiran. sedangkan sesuatu yang ditangkap dalam khayalan/impian itu
bersifat tidak nyata. kemudian, sesuatu yang dapat dipercaya ialah
sesuatu yang bukan tangkapan dari khayalan/impian.
0 Komentar